promosi

Bima Butuh Kapal Ternak dan Kontainer Bawang

BIMA, KOMPAS – Kota Bima dan Kabupaten Bima di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, adalah penghasil sapi dart bawang merah. Komoditas unggulan pe­ ternakan dan pertanian itu membutuhkan penanganan khusus, seperti adanya kapal pengangkut ternak. dan kontainer untuk ba­ wang merah, agar sejak awal ‘pe­ ngiriman, proses pengantarpu­ lauan, hingga tempat tujuan bisa terawat dengan baik.

“Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Kabupaten Bima memiliki produk unggulan berupa ternak sapi dan bawang merah yang umumnya diantarpulaukan. Menjadi keinginan kami ada ka­ pal khusus ternak dan kontainer bawang merah guna mempermudah distribusi dan menekan bia­ ya,” ujar Wali Kota Bima Qurais Abidin, Senin (11/9), di Kota Bi­ ma.

Menurut M Junaidin, Kepala Kantor Kesyahbandaran. dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Bi­ ma, sedikitnya 1.500 sapi ternak dikirim dari Bima ke sejumlah

daerah, seperti ke Surabaya, Kalimantan, dan Sulawesi. Namun, kapal pengangk:ut sapi itu kurang layak, seperti permukaan kapal tidak rata, sehingga membuat sapi tidak nyaman.

Selain itu, hanya satu kapal yang tersedia. Akibatnya, jika kapal itu penuh ternak sapi yang diangkut dari Kupang, • Nusa Tenggara Timur, misalnya tempat. Padahal, kapal pengangkut ternak sapi harus memenuhi kesejahteraan hewan (animal welfare), seperti kebutuhan makanan­ minum .terpenuhi, nyaman, bebas dari rasa sakit dan luka, serta .tidak stres selama dalam perja­lanan antarpulau.. “Saat ini kami dengar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memesan lima kapal pengangk:ut ternak. Mudah-mudahan satu kapal itu un tuk kami di sini,” ujar Junaidin.

Pelaksana Tugas Direktur Jen­ deral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bay M Hasani dalam keterangan pers yang diterima Kompas, Senin, menyebutkan, pihaknya telah memesan lima kapal pengangkut  ternak.

. Tiga kapal di antaranya dibuat di galangan PT Bahtera Bahari Shipyard, Batam, yang diluncur­kan pada 25-27 Agustus lalu. Kapal masing-masing dengan panjang 69,78 meter itu berkecepatan 12 knot, dapat memuat 500 sapi, 150 ton barang ata’u kargo, dan memerlukan 32 awak.

Dua kapal lain dibuat di galangan PT Adiluhung Sarana segara di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Satu kapal di antaranya diluncurkan Juni 2017. Peluncuran. yang dimaks’ud adalah kapal itu diapungkan di kolam untuk penyelesaian interior dan lain­ nya. Sementara untuk pengope­ rasian kapal dilakukan ‘ oleh ope­ rator setelah melalui proses lelang. (RUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »