Investor Belanda dan Rusia Matangkan Investasi di ‘Global Hub’ Lombok
MATARAM- Investor dari Rotterdam, Belanda dan Rusia terus mematangkan rencana investasi di kawasan Global Hub Bandar Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam rencanannya, investor dari Rotterdam akan fokus pada rencana investasi pembangunan international port, sedangkan investor dari Rusia berminat untuk pembangunan kilang minyak.
“Dua investor itu terus melakukan koordinasi dengan inisiator Global Hub Bandar Kayangan dan pemerintah daerah di NTB,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB H Lalu Gita Ariadi, di Mataram, Kamis (22/2).
Ia menyebutkan, untuk mendukung rencana kedua investor itu, Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara serius melakukan percepatan pembangunan Global Hub Bandar Kayangan.
Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar bersama jajarannya juga sudah mulai membahas izin lokasi dan kawasan yang diajukan oleh PT Diamar Mitra Kayangan. Masalah tersebut dibahas dalam rapat yang digelar pada Selasa (20/2).
Menurut Gita, lokasi kawasan tentu harus dituntaskan segera untuk proses investasi selanjutnya. “Sebagaimana diketahui dengan core bisnis sebagai international port, kilang minyak dan kota mandiri tentu membutuhkan areal yang luas dan harus diselesaikan secara baik dengan pemilik lahan agar tidak menimbulkan permasalahan sosial di kemudian hari,” ujarnya.
Pada waktu yang bersamaan Selasa (20/2), juga dilakukan pertemuan penting antara inisiator Global Hub Bandar Kayangan, Son Diamar, Pemprov NTB yang diwakili Kepala DPMPTSP NTB Lalu Gita Ariadi. Investor dari Rotterdam dan Rusia juga hadir pada pertemuan yang berlangsung di Jakarta tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Analis Busines Port of Rotterdam International (PoRint) Carlos Zepeda, didampingi Konsultan Utama Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Rotterdam Indonesia Sofie Tolk, masih mengkonfirmasi berbagai kebijakan umum/teknis, baik di nasional maupun di daerah,
“Investor dari Rotterdam itu memaparkan capaian serta rencana-rencana riil pengembangan usaha ke depan, selain pembangunan usaha pelabuhan di Global Hub Bandar Kayangan,” ucap Gita.
Sementara itu, investor Rusia, memaparkan keinginannya untuk berinvestasi dengan menawarkan tiga program bisnis. Rencana tersebut dipaparkan oleh Advisor President of Inter Rao Yaroslav.
Investor itu berencana akan membangun kilang minyak berkapasitas 50.000 barel/hari. Selain itu, membangun international port untuk kapal ukuran panamax (extra large), dan membangun pembangkit listrik tahap awal berkapasitas 2 x 50 megawatt (MW), untuk selanjutnya dikembangkan hingga 900 MW.
Svetlana, investor Rusia lainnya yang berminat investasi di pembangunan kilang minyak tersebut memaparkan kesiapannya untuk merealisasikan investasinya, bekerja sama dengan investor dari China.
“Terkait minyak mentahnya, Svetlana menyebutkan bersumber dari Iran, Iraq dan Rusia, yang sudah memiliki perjanjian bisnis,” kata Gita memberikan gambaran hasil pertemuan di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Gita bersama Son Diamar, juga memaparkan secara detail dan komprehensif berbagai konsep pembangunan Global Hub Bandar Kayangan, capaian serta prospek di masa datang.
Mantan Asisten II Setda NTB itu juga meminta investor untuk segera berkunjung ke Lombok guna melihat dari dekat lokasi pembangunan Global Hub Bandar Kayangan.
“Insyaallah, rencananya tim investor itu akan berkunjung ke Lombok pada 25—28 Februari 2018, untuk inspeksi lokasi Global Hub Bandar Kayangan dan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah,” kata Gita.
Sekadar informasi, Global Hub Kayangan sedianya akan dibangun menyerupai Kota Dubai Uni Emirat Arab. Dengan estimasi penduduk sekitar satu juta jiwa pada lahan seluas 7.000 hektare, di kawasan tersebut akan dibangun pelabuhan modern yang dapat menampung kapal-kapal raksasa dengan panjang 500 meter.
Sejauh ini, di Indonesia, tidak ada pelabuhan internasional yang mampu menampung kapal sepanjang 500 meter. Pasalnya, di daerah lain lautnya dangkal dan hanya mampu menampung kapal-kapal besar dengan ukuran atau panjang maksimal 300 meter.
Sementara perairan di Pulau Lombok terutama di kawasan Global Hub Kayangan akan mampu menampung kapal dengan panjang 500 meter karena mempunayi kedalaman sekitar 35 meter. Kapal dengan ukuran seperti itu akan mampu mengangkut 18 ribu kontainer. Jika empat saja kapal yang sandar dan menurunkan separuh barangnya maka kawasan industri seluas 1.000 hektare akan penuh.
Selain akan dibangun pelabuhan internasional, juga kilang minyak dengan investasi yang cukup besar mencapai Rp130 triliun. Sementara untuk pelabuhan diperkirakan investasinya sebesar Rp30 triliun. (Faisal Rachman)