DESA ADAT TIDAK AKAN DIUSIK

TANJUNG Pembangunan mega proyek Global Hub Bandar Kayangan di Lombok Utara semakin nyata. Untuk tahap awal PTBandar Kayangan Internasional Indonesia menggelar ekspose di kantor bupati Lombok Utara, kemarin (20/2).

Sejumlah pejabat menghadiri ekspose tersebut. Yakni Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, Perwakilan ATR/BPN NTB, Perwakilan ATR/BPN Lombok Utara, Pemprov NTB, Kapolres Lombok Utara AKBP Afriadi Lesmana dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Lombok Utara. Dalam ekspose tersebut beberapa hal yang mencuat adalah kompleksitas pembebasan lahan. Karena pembangunan Bandar Kayangan membutuhkan areal yang luas, dan bisa memakan sejumlah lahan penting. Misalnya, kampung adat maupun lahan tanaman pangan berkelanjutan. Vice President PT Bandar Kayangan Internasional Ferrianto Hadi Setiawan Djais mengungkapkan, untuk beberapa kawasan yang memiliki kawasan heritage seperti rumah adat dipastikan tidak akan terusik. Desa adat yang ada akan tetap dijaga kelestariannya. Artinya,tidak akan dilakukan pemindahan dan sesuai dengan pola ruang desa adat itu.”Situs budaya yang ada misalnya permukiman kita akan integrasikan, tidak akan digusur,” katanya.

Kawasan pertanian juga akan dikembangkan.Daerah sekitar Bandar Kayangan akan menjadi penyangga. Misalnya dibuat peternakan dan perkebunan. Namun untuk persawahan kurang direkomendasikan.Lebih lanjut, Ferrianto mengatakan, Bandar Kayangan ini akan menjadi kawasan strategis, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. “Ada tiga kegiatan utama yang akan dikembangkan yaitu pelabuhan, kilang minyak, dan industri. Ini bisa mengangkat ekonomi Indonesia. Selain itu juga akan dikembangkan perdagangan dan permukiman,” jelasnya. Selama ini, ada 40 kapal besar yang melewati perairan Lombok Utara ini, tetapi ini sekadar lewat saja. Jadi inilah yang akan dicoba ditarik berlabuh di Indonesia khususnya di Bandar Kayangan agar sektor perdagangan juga hidup.

Bandar Kayangan bukan hanya untuk kepentingan investorsaja, tetapiada pelibatan masyarakat,” katanya. Ferrianto menegaskan, pembebasan lahan di permukiman warga bukan berarti mengusir warga. Warga yang dibebaskan lahannya akan disiapkan rumah juga. Selain itu juga ada pembangunan pemukiman untuk orang-orang yang akan bekerja di kawasan Bandar Kayangan tersebut Pihaknya juga akan membentuk koperasi untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.

Dalam pemaparan tersebut terungkap pola ruang kawasan Bandar Kayangan. Kawasan tersebut terbagi menjadi perindustrian yang terdiri dari kawasan kilang minyak dengan kebutuhan lahan sekitar 338,47 hektare, kawasan pelabuhan yang membutukan lahan sekitar 352,82 hektare, dan kawasan industri dengan kebutuhan lahan sekitar 1869,98 hektare. Sementara untuk kawasan perumahan dan permukiman terdiri dari kawasan CBD yang membutuhkan lahan sekitar 500 hektare, kawasan mix used dengan kebutuhan lahan sekitar 1.412,83 hektare, kawasan permukiman membutuhkan lahan sekitar 1.950,14 hektare, ruang terbuka hijau dengan kebutuhan lahan sekitar 661,74 hektare, dan reserve area yang membutuhkan lahan sekitar 287,22 hektare. Tahapan pembangunan Bandar Kayangan sendiri dibagi menjadi empat tahap. Yakni, tahap perencanaan pada 2017 hingga 2018, pengembangan tahap l seluas 1.492 hektare meliputi pembangunan kawasan pelabuhan, kawasan kilang minyak, kawasan industri, kawasan CBD, dan kawasan mix used pada 2019 hingga 2023. Pengembangan tahap II seluas 2.426 hektare meliputi pembangunan kawasan pelabuhan, kawasan industri, kawasan residential, kawasan mix used, dan kawasan RTH dilakukan pada 2024 hingga 2028 Pengembangan tahap III seluas 1.623 hektare akan dilakukan pada 2029 hingga 2033. Dan pengembangan tahap IV seluas 1.831 hektare akan dilakukan pada 2033 hingga 2038. Sedangkan untuk tahapper. tama pembangunan Bandar Kayangan akan dilakukan di lahan seluas 1.792,19 hektare terbagi menjadi kawasan perindustrian 1072,67 hektare dan kawasan perumahan serta permukiman seluas 719,68 hektare.Tahap kedua seluas 1.733,33 hektare terdiri dari kawasan perindustrian 573,26 hektare kawasan perumahan serta permuki man 1.160,07 hektare. Tahap ketiga dilakukan pada lahan seluas 1.206,5 hektare terdiri darikawasan perumahan dan permukiman seluas 759,73 hektare.

Tahap keempat seluas 2.557,17 hektare terdiri dari kawasan perindustrian seluas 870,43 hektare dan kawasan perumahan dan permukiman seluas 1.686,74 hektare. Sementara itu, BupatiLom bok Utara Najmul Akhyar berharap progres pembangunan Bandar Kayanganini bisa terus berlanjut. Saat ini sudah dalam tahap memastikan investor. “Progresnya bagus dan dilaporkan perjam,” katanya. Terkait lahan-lahan yang akan dibebaskan sudah dibicarakan. Lahan yang di bebaskan, tidak seluruhnya dipakai untuk kepentingan Bandar Kayangan. (puj/r7)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »