promosi

DOMINAN TAMBANG DAN PARIWISATA

TAHUN 2017, realisasi investasi di NTB mencapai angka Rp 11,28 triliun. Berdasarkan hasil kajian, realisasi investasi yang masuk ke NTB belum menggembirakan terutama korelasinya dengan penurunan kemiskinan.

Kita memang melakukan kajian, kualitasinvestasi. Dari kajian itu memang kita belum terlalu gembira. Karena investasi kita pada sektor tambang dan pariwisata kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. H. L. Gita. Ariadi, M. Si ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur. Selasa (27/2) siang ia menjelaskan, investasi disektor tambang dan pariwisata tenaga kerja yang diserap adalah mereka yang berpendidikan. Sehingga dalam konteks penyerapan tenaga kerja tidak seperti apa yang diharapkan pemerintah daerah. Menurut Gita, jika investasi di sektor pertanian maka akan lebih dahsyat lagi pengaruhnya  dalam upaya percepatan penurunan kemiskinan Karena jelas akan membuka lapangan kerja yang lebih luas lagi. Karenanya, dalam rangka peningkatan kualitas investasi. Kami berjuang untuk tidak hanya mempromosikan tambang dan pariwisata katanya.

Gita menjelaskan potensi investasi di sektor pertanian dalam arti luas harus dikembangkan. Dengan adanya pembangunan pabrik pengolahan ikan oleh PT. Bal Seafood International (BSI) di Teluk Santong Sumbawa, diharapkan menjadi promosi yang positif bagi daer “Sehingga, akan mengundang investor-investor lain untuk tertarik,” ujarnya Kemudian keberadaan pabrik gula milik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu. Mantan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB ini mengatakan ada dua sampai tiga investor yang sedang men jajaki investasi di sektor pertanian di Sumbawa. “Dulu dari Uni Emirat Arab sudah menyampaikan rencananya untuk berinvestasi di sektor pertanian,” imbuhnya Berdasarkan data DPMPTSP NTB, realisasi inVestasi tercapai Rp 11.28 trliun pada 2017 dengan laju investasi naik sebesar 13,95 persen dari tahun 2016.

Dengan rincian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nilainya sebesar Rp 9,075 triliun Terbagi Rp 284, 6 miliar untuk sektor pariwisata Rp 161,8 miliar untuk sektor perdagangan, Rp 8 triliun untuk sektor pertambangan energy dan kelistrikan, serta Rp 125,3 miliar untuk investasi industri Rp 244,6 untuk jasa jasa lainnya Sementara untuk investasi Penanaman Modal Asing (PMA), tercatat nilainya mencapai Rp 2,2 triliun. Terbagi untuk sektor pariwisata RP 1,4 triliun, Rp 37,9 miliar untuk sektor pedagangan, Rp 63 miliar untuk sektor perikanan, Rp 146,8 milir untuk sektor pertambangan dan energy, Rp 12,8 miliar untuk sektor industri, Rp 509,7 miliar untuk jasa-jasa lainnya Dan realisasi investasi PMA tahun 2017 terbagi ke masing-masing kabupaten/kota di NTB. Sebarannya, Rp 383,8 miliar di Kota Mataram, Rp 622,2 miliar dai Lombok Utara, Rp 723,9 miliar di Lombok Barat, Rp 224 miliar di Lombok Tengah, Rp 167,6 miliar di Lombok Timur Rp 24 miliar di Sumbawa Barat, Rp 49,3 miliar di Sumbawa, Rp 3,6 miliar di Dompu, Rp 6,3 miliar di Bima dan Rp 3,9 juta di Kota Bima Sementara realisasi investasi PMDN tahun 2017 sebesar Rp 9 triliun. Tersebar Rp 359,2 miliar di Kota Mataram. Rp 5,6 miliar di Lombok Utara. Rp 1,8 triliun di Lombok Barat. Rp 3,9 miliar di Lombok Tengah. Rp 798 juta di Lombok Timur, Rp6,6 triliun di Sumbawa Barat. Dan Rp 177,7 miliar di Sumbawa  (nas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »