MOTO GP 2021 LOMBOK, PELAKU UMKM HARUS DIPERSIAPKAN
Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Drs. H. L. Saswadi MM mengutarakan turut mempersiapkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyambut pelaksanaan MotoGP 2021 di Kawasarn Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Lombok Tengah.
Itu kan manusia ribuan. Kalau 30 orang pembalap, katanya pendampingan satu orang pembalap bisa 70 orang kalau dikalikan, peserta dan pendamping saja sudah 2.100 orang Belum lagi masing-masing memiliki penggemar, tidak kecil jumlahnya, kata Saswa di kepada Suara NTB, Selasa (26/2) kemarin.
Pada pelaksanaan MotoGP 2021, tentu tidak kecil jumlah orang yang akan datang ke NTB untuk menyaksikan para bintang lintasan berlaga di KEK Mandalika. Sejurus dengan itu, kehadiran para peserta dan penonton ini akan berdampak langsung pada permintaan berbagai jenis keutuhan, baik kebutuhan akan makanan, tanpa terkecuali kebutuhan souvenir. Saswadi mengatakan, untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut, pihaknya telah memiliki pemikiran untuk mempersiapkannya.
Mereka yangakan datang ini, tentu juga ingin juga akan berdiam diri hanya di satu tempat. Objek-objek wisata yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa bisa dieksplorasi. Tentu juga, mata rantainya adalah kebutuhan makan dan suvenirmya Untuk persiapan UMKM, secara khusus di KEK Mandalika, pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah menyiapkan lapak khusus untuk produsen dan pedagang-pedagang lokal di dalam kawasan. Saat ini kondisi wisatawan masih sepi, maka UMKM yang ada di Mandalika belum total 100
persen mengisi lapak tersebut. Dengan tersedianya lapak tersebut di KEK Mandalika, tak susah memasarkan produk-produk UMKM lokal kepada wisatawan nantinya. Persiapan UMKM secara khusus untuk menyambut pelaksanaan MotoGP, kita belum, Tapi apa yang dibutuhkan
pasar, UMKM kita sudah sanggup memenuhinya,”katanya.Dinas Koperasi dan UMKM akan melakukan koordinasi dengan OPD terkait lainnya. Diantaranya Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, dan Dinas Perindustrian, serta dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk memetakan model suvenir yang akan dibuat. Kemungkinan untuk suvenir
bisa saja dilakukan dengan perpaduan. Misalnya, kain tenun, lalu model bisa menggunakan hasil kerajinan lainnya. Soal kualitas produk UMKM, Saswadi juga menjaminnya. “UMKM kita pintar-pintar sekarang, mereka siap termasuk dari sisi kualitasnya,” katanya.(bul)