BERHARAP EKONOMI TERKEREK SMELTER
MATARAM-Perkembangan pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berjalan lambat. Padahal, smelter oleh banyak kalangan diharap bisa menggenjot ekonomi.
Industri pertambangan memang menjadi sektor yang mampu mendongkrak sisi ekonomi. Baik itu ekspor maupun impor di NTB. Data Bank Indonesia (BI) NTB mencatat ekonomi NTB pada 2017 lalu ditopang oleh sektor pertambangan. Yakni sebesar 19 persen, dan sektor di luar tambang hanya tumbuh 7,1 persen “Untuk saat ini, pembangunan
smelter akan diubah desainnya,” kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB H Muhammad Husni pada Lombok Post. Itu membuatnya kembali tertunda. Jika pembangunannya sudah dimulai, ia berharap bisa mengembalikan ekonomi NTB pascagempa. “Belum bisa ditargetkan kapan, karena ada beberapa tahapan perizinan yang hrus dipenuhi,” ujarnya terkait ketidakpastian pembangunan smelter.Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB HL Gita Aryadi juga meyakini pembangunan smelter ini bisa meningkatkan ekonomi. “Pembangunan-pembangunan ini bisa menggairahkan ekonomi kita kedepan,” katanya. Dia berharap dalam pra pembangunan smelter, banyak pihak-pihak terkait yang tertarik. Dengan demikian, percepatan perputaran ekonomi tak hanya terjadi setelah smelter beroperasi. Namun dari proses pembangunannya diharap sudah memberidampak signifikan. Misalnya melalui penyerapan tenaga kerja, hingga pergerakan barang dan jasa terkait. ( tea/r9)