Distanbun Siap Wujudkan Pabrik Pakan Ternak
Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meminta kepada kepala OPD untuk mewujudkan mimpi industrialisasi di NTB secepatnya. Ditenggat tahun depan, industrialisasi telah dilakukan. Terutama sekali industrialisasi untuk menghasilkan pakan ternak. Salah satu OPD yang diminta melaksanakannya adalah Dinas Pertanian Perkebunan Provinsi NT B. Kepala Dinasnya, Ir. H. Husnul Faun, M.Si menyatakan kesiapannnya mewujudkan mimpi Pemda untuk program industrialisasi. Kepala dinas mengatakan telah menyiapkan rancangan. Fokusnya kepada hulu hilir industrialisasi komoditas jagung. “Kalau beras, sudah ada Bulog yang bangun industrinya di Sumbawa,” kata H. Husnul. Secara bertahap, tiga hal yang ingin dicapai oleh Dinas Pertanian dan Perkbunan NTB. Diantaranya, 2020 merencanakan untuk menghasilkan atau memproduksi sendiri benih hibrida jagung.
Agar tak tergantung oleh daerah lain. Seperti diketahui. sumber daya yang dimiliki NTB mampu mewujudkan siklus. lengkap pengolahan jagung dari produksi benih sampai ke pakan ternak atau industri makanan. Dengan luas areal minimal 120.000 hektar, (Suara NTB/d0k) H. Husnul Fauzi maka setiap tahun NTB membutuhkan minimal 2.400 ton benih jagung hibrida. Jika indeks tanam naik menjadi dua kali setahun, maka kebutuhan benih menjadi 4.800 ton. Untuk memproduksi benih sebanyak 4.800 ton makan dibutuhkan areal seed production sekitar 2,400 hektar kata kepala dinas. Areal ini akan menghasilkan jagung komersial sebanyak 720K MT atau sekitar 1.440K MT dengan indeks tanam 2. 1,440K MT membutuhkan mesin pengering atau lantai jemur untuk dikeringkan dengan kapasitas minimal 100 MT/ Day sebanyak tiga unit ditambah dengan utilisasi lantai jemur.
Dengan pengolahan pascapanen yang lebih baik maka rantai pasokan bisa diperpendek karena petani secara tidak langsung bisa menghasilkan jagung dengan kualitas SNI kata kepala dinas. “Investasinya, adalah investasi daerah,” kata kepala dinas. Dari penyiapan benih secara mandiri ini, akan menghasilkan jagung berkualitas di NTB. Bahan baku itulah yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan produk olahan. Mini feed mill processing (pabrik mini) sebagai pilot project menumbuhkan indus- tri pakan ternak di NTB. Dimulai dengan pembangunan mini feed mill untuk memenuhi kebutuhan feed ternak ayam yang di bangun oleh pemerintah di NTB . Bahan bakunya dioptimalkan dari hasil produksi yang dihasilkan oleh program kemitraan/petani. ‘Semua tahapan industrialisasi ini sudah kita daftarkan dalam renstranya Dinas Pertanian yang sudah disampaikan ke Bappeda (didukung APBD),” kata H. Hunsul Fauzi. Selanjutnya tergantung kemampuan daerah membangunnya. Sebab membutuhkan anggaran puluhan miliar. (bul)
Sumber : Suara NTB 28 Juni 2019