promosi

Ribuan “Security” Disiapkan untuk Pelaksanaan MotoGP

Mataram (Suara NTB) – Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJA- PI) mempersiapkan ribuan tenaga keamanan (security) menyambut pelaksanaan MotoGP 2021 mendatang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta Lombok Tengah. Dengan ditetapkannya Mandalika sebagai lokasi pelaksanaan balap MotoGP pada 2021 mendatang, pihak penyelenggara juga telah mengkomunikasikan kebutuhannya saat pegelaran MotoGP nanti. Ada ribuan tenaga pengaman menjadi kebutuhan. Ketua ABUJAPI Provinsi NTB, Iwan P Balukea menjelaskan, pengamanan saat pelaksanaan MotoGP nanti dibutuhkan pengamanan berlapis-lapis. Apalagi tim dari setiap pembalap akan menggunakan tenda-tenda sebagai tempat tinggalnya. Belum lagi kebutuhan pengamanan di hotel-hotel. ‘Di sirkuitnya beda spesifikasi keahlinan tenaga pengamanannya. Di tenda-tenda tim pembalap beda. Di luar kawasan juga. Butuh ribuan. Ini yang kita sudah siapkan,” katanya dihubungi di Mataram, Selasa (20/8).

Untuk memantapkan persiapan tenaga keamanan, pihak penyelenggara bahkan akan mengirim tenaga pengaman yang akan digunakan di sana mengikuti pelatihan khusus di Jepang. Peluang ini harus diisi oleh perusahaan penyedia tenaga pengamanan lokal. Bisnis penyediaan tenaga keamananan ini sebagai industri yang menjanjikan. Permintaan tenaga pengamanan meningkat signifikan beberapa tahun terakhir. Menyusul makin meningkatnya pembangunan di NTB. Permintaan datang dari perusahaan yang bergerak di berbagai bidang jasa usaha, perhotelan, perkantoran dan Iainnya. Juga permintaan pengamanan orang asing yang sedang tinggal di NTB. Terdapat 25 perusahaan penyedia jasa pengamanan di provinsi ini. Dalam sebulan, ribuan tenaga pengaman dikerahkan ke pemohon. Tren kenaikan permintaan ini, kata Iwan karena pengamanan bukan lagi soal tren, melainkan kebutuhan. “Tidak saja permintaannya dari dalam daerah. Dari luar daerah juga masuk, Misalnya di Bali.

Kan agak susah nyari tenaga pengaman di sana, alternatifnya ke NTB dan MIT yang masih menyediakan banyak,” jelas Iwan. Sistim pengamanan juga dituntut lebih kompleks. Risiko keamanan yang dijamin tidak sebatas risiko fisik objek yang diamankan. Psikis juga turut harus dijamin. “Karena itu, kami telah mendatangkan anjing pendeteksi narkoba dan bahan peledak,” jelas Iwan. Baru-baru ini, ia mendatangkan lima ekor anjing jems Golde dari
Amerika Serikat. Menambah jumlah anjing pengaman yang sebelumnya sudah ada lima ekor. Anjing-anjing pengamanan ini bukan saja ke depan peruntukannya untuk pengamanan di KEK Mandalika. “Ada juga yang minta tenaga pengamanan manusianya, beserta anjingnya. Misalnya yang di Vila. Mereka mengatakan, kalau hanya dijaga manusia, ia bisa tidur. Tapi anjing, non stop mawasnya,” jelas Iwan. Anjing-anjing pengaman ini rutin dilatih setiap pekan. Dilatih inderanya lebih peka terhadap orang asing dan benda asing yang dapat membahayakan jiwa manusia. (bul)

 

Sumber : Suara NTB, 21 Agustus 2019

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »