Investor Malaysia Tertarik Kelola Sampah NTB
Mataram (Suara NTB) Perwakilan Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) tertarik mengadakan kerjasama dengan Pemprov NTB di bidang pengolahan sampah. Tidak main-main, kerjasama tersebut ditargetkan bisa terwujud di seluruh wilayah NTB bahkan sampai ke dusun paling terpencil.
Wakil Khas DPIM, Datuk Sri Mohd Rizal Mohd Yusuf, menerangkan bahwa pihaknya telah meminta kepada Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc untuk memulai kerjasama pengelolaan sampah tersebut di beberapa wilayah terlebih dahulu. “Gubernur maunya di seluruh NTB itu pengolahan. Meng-gunakan alat (yang akan disediakan) dari dusun, desa, kecamatan, kabupaten. Itu semuanya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (9/9) seusai rapat pemaparan potensi investasi dengan OPD lingkup Pemprov NTB di Ruang Rapat Umum Kantor Gubernur NTB. pengelolaan sampah yang ditawarkan DPIM adalah dengan menggunakan mesin yang akan disebarkan di seluruh wilayah NTB. “Pada waktu yang sama juga itu harus ditanam kesadaran masyarakat untuk menggunakan mesin itu dengan sebenarnya,” ujar Rizal. Dikhawatirkan, pengetahuan yang minim dari masyarakat terkait penggunaan mesin hanya akan merusak mesin yang diinvestasikan DPIM lebih cepat dari seharusnya. Mesin itu ditujukan untuk mengolah sampah menjadi pupuk dan gas. Setelah dilakukan pengolahan, produk yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi komoditas baru yang memberikan keuntungan bagi Pempmv NTB dari segi ekonomi.
Hal itu juga yang mendasari keinginan DPIM untuk bekerjasama dalam bidang pengelolaan sampah. ‘Memang kami membangun (tertarik, Red) sampah karena sampah menjadi salah satu komoditas yang jarang dilihat. Tapi kita menggunakan sampah itu balik untuk menjadi ampas kebaikan,” ujar Rizal. Pengelolaan sampah disebut Rizal tidak akan bergantung pada jenis sampah. Apapun potensi sampah yang dimiliki NTB, DPIM siap mengelolanya sesuai dengan jenis-jenis sampah tersebut. “Kami mengelola sampah yang ada,” ujarnya. Terkait jenis-jenis sampah yang mungkin ada di NTB, Rizal sendiri menerangkan pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu jika kerjasama tersebut disepakati. Sebanyak 25 orang perwakilan DPIM diterima Gubernur NTB, Dr.H.Zu1kief1imansyah, SE.M.Sc. Gubernur didampingi Wakil Gubernur, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah, Penjabat Sekda NTB, Dr.H.1swandi, M.Si dan Pimpman OPD terkait. Dijadwalkan selama lima hari, yaitu 8-12 September, pihak DPIM dan Pemprov NTB akan mengelaborasi potensi kerjasama dl 23 bidang seperti farmasi, peternakan, pengelolaan sampah, pariwisata, industrialisasi, dan lain-lain. Bangun Pabrik di NTB Gubernur NTB menyambut baik rencana DPIM untuk berinvestasi tersebut. Gubernur yang akrab disapa Dr. Zul itu menerangkan bahwa kunjungan DPIM ke NTB merupakan langkah konkrit untuk berinvestasi di NTB di beberapa sektor potensial.
Selain itu, Dr. Zul juga berharap dengan banyaknya kesamaan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya NTB maka lebih banyak koneksi langsung antara NTB dan Malaysia yang bisa dijalin. “Kalau kemarm saat kami berkunjung ke Malaysia, ditawari begltu banyak produk untuk dipasarkan di NTB, tetapi itu tampaknya kurang elok. Kami minta pabriknya saja dibangun di sini. Karena NTB memiliki banyak potensi dan produk yang bisa dikembangkan untuk membangun industri pengolahan di sini. Baik di bidang pertanian, peternakan, bahan bangunan, mesin dan aneka industri kerajinan pendukung sektor pariwisata maupun di bidang farmasi dan perhotelan,” ujar Dr.Zu1. Gubernur berharap, dengan kunjungan DPIM ke Lombok, dalam waktu dekat akan segera terwujud realisasi kerja sama bisnis dan investasi pengusaha-pengusaha Malaysia di wilayah NTB. Gubernur mengatakan, saat berkunjung ke Malaysia beberapa waktu lalu, pihaknya sudah bertemu langsung dengan pengusaha – pengusaha di Malaysia. Mereka (para pengusaha) sempat mempresentaslkan aktivitas bisnisnya yang begitu menarik dan sukses. “Di antaranya farmasi, pengolahan sampah, pengolahan daging dan sebagainya, seperti yang dibutuhkan NTB,” katanya. Gubernur berharap tidak hanya hubungan bisnis biasa. ‘Karena dari analisa kami yang paling menopang dan paling utama adalah direct flight,’ terangnya. Contohnya Direct Flight from Perth Autralia to Lombok itu meningkatkan pariwisata ke Lombok hampir 200 persen dan Senggigi serta berbagai objek wisata itu mulai hidup. “1tu baru satu, bayangkan jika banyak direct flight lainnya, seperti dari Malaysia dan negara-negara lainnya maka bisa dibayangkan ramainya NTB untuk bisnis maupun rekreasi,” katanya. Dr. Zul juga mengungkapkan bahwa NTB kaya akan bahan baku yang dapat membantu apabila ada dari DPIM ingin membuka peluang investasi. Pemerintah membantu memfasilitasi dan memastikan bahwa NTB siap untuk menerima investasi tersebut, tegasnya. President .DPIM Tuan Hj. Mohammad Sahar Mat Din pada kesempatan itu mengatakan bahwa kunjungannya ini sangat berarti. Karena DPIM kali ini membawa beberapa perusahaan besar yang ada di Malaysia. Selain itu, DPIM ingin memperkenalkan sistem ekonomi Islam yang dijalankan di Malaysia, yakni wakafkoprat. “Biasanya wakaf itu hanya clitumpu dengan bldang keagamaan saja.
Tetapi di Malaysia sudah membuat reformasi dengan mengintegrasikan wakaf. Wujud sebuah AWQAF dengan menghimpun dana orang banyak untuk dikembangkan di bidang perniagaan,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas PMPTSP NTB, Drs.H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawalan kepada rekan — rekan dari Malaysia untuk memudahkan proses perizinan. “Kami akan kawal sehingga teman — teman dari Malaysia tidak akan jalan sendiri ke kabupaten, jika ada keseriusan dan apabila kewenangan perizinan tidak ada di kami. Tetapi jika ada di kabupaten/kota, maka kami akan mengawal datuk—datuk ke kabupaten demi kelancaran proses perizinan tersebut,” ujarnya. Karena itu, untuk membahas secara teknis bidang-bidang investasi yang akan dikembangkan para pengusaha DPIM di NTB, maka dilanjutkan pertemuan klinis antara Kepala OPD terkait. Diantaranya Kadis Perindustrian, Perdagangan, Pertanian dan Perkebunan, STIP, Kesehatan, Peternakan, Perkim dan BUMD lainnya dengan para pengusaha Malaysia. DPIM berkunjung ke Lombok guna bekerjasama dalam hubungan bisnis yang bertajuk “Misi Dagang DPIM ke Lombok”. Misi dagang DPIM merupakan salah satu program yang dilakukan DPIM ke berbagai negara untuk membantu peluang bisnis. DPIM merupakan salah satu organisasi yang bertujuan untuk menyatukan perniagaan dan pengusaha Islam untuk kepentingan dan faedah ekonomi Islam. DPIM terdiri dari para pengusaha sukses di berbagai sektor dan siap membantu elemen yang membutuhkan layanan konsultasi dalam blsnisnya. (bay)
Sumber: Suara NTB, 10 September 2019