Rapat Konsolidasi Realisasi Penanaman Modal dan Program Prioritas

Bandung-Deputi Bidang Pengaduan Pelaksanaan Penanaman Modal Selasa, 20 Februari 2024. Bertempat di Hotel The Tranz Luxury Bandung. Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi NTB Wahyu Hidayat, S.STP, MAP menghadiri acara Rapat Konsilidasi Realisasi Penanaman Modal Tahun 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Investasi/BKPM RI.

Kegiatan yang dipimpin Oleh Deputi Bidang Pengaduan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM RI ini memaparkan Pemetaan terget realisasi investasi tahun 2024. Target realisasi investasi RI Tahun 2024 sebesar 1.650 T.

Pemerintah Provinsi NTB yang termasuk kedalam direktorat Wilayah IV memiliki target realisasi investasi 1,63% dari target nasional 2024 atau 26,95 Triliun.

Asisten Deputi Bidang Penanam Modal dan Kepariwisataan Menkomarvest menjelaskan kepada DPMPTSP Provinsi se Indonesia bahwa capaian target realisasi investasi di Tahun 2024 tentunya akan dipengaruhi oleh beberapa factor seperti : Pelaksanaan Pemilihan Presiden, Stabilitas Politik Pemilu, Pimilihan legislatif, dan Pemilihan kepala daerah, kondusifitas kemanan, stabilitas ekonomi.

Untuk mencapai target realisasi investasi di Tahun 2024. Kementerian Investasi/BKPM RI akan melakukan strategi -strategi seperti koordinasi intensif dengan Kementerian/Lembaga/Dinas, pengawalan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan, pengawalan ground breaking proyek besar dan proyek 100 besar realisasi investasi, pengawasan terintergasi penaman modal melalui system OSS, memaksimalkan program eksekusi realisasi investasi, Promosi Potensi Invesasi/IPRO, Kemitraan UMKM
Selain itu pada kesempatan ini, Kementerian Investasi/BKPM RI juga membahas terkait dengan Dana Dekonsentrasi BKPM dan Satgas Percepatan Investasi
Terkait Satgas Percepatan Investasi.

Kepala DPMPTSP Provinsi NTB aby wahyu menyampai pemerintah provinsi NTB merupakan Provinsi pertama yang membentuk Satgas percepatan investasi provinsi NTB. Dengan adanya satgas percepatan investasi tentunya beberapa persoalan/permasalahan investasi yang terjadi didaerah dapat terfasilitasi dan terselesaikan. Seperti contohnya PT. Gili Trawangan Indah, PT. Eco Solution Lombok dll.