BeritaKegiatanTerkini

Rapat DPMPTSP Provinsi NTB Bersama Tim Gubernur Bahas Potensi dan Rencana Investasi di NTB

DPMPTSP Provinsi NTB bersama dengan Bappeda hadiri rapat bersama Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan di Ruang Rapat Lakey Kantor Bappeda Provinsi NTB, Rabu (18/06) kemarin. Rapat tersebut dalam rangka pembahasan potensi dan rencana investasi di NTB serta kesesuainnya dengan RTRW.

Tiga hal yang menjadi fokus pada rapat yakni penyampaian konteks terkait apa yang menjadi harapan Gubernur pada investasi NTB, perspektif dari DPMPTSP dan Bappeda NTB, dan rencana tindak lanjut atas hasil rapat.

Adapaun yang menjadi tujuan utama rapat yakni bagaimana mendesain perencanaan dan pengembangan investasi diarahkan pada pembukaan lapangan kerja untuk mencapai tujuan pokok yakni pengentasan kemiskinan di NTB.

Industri Agromaritim, conected (transportasi) dan Pariwisata merupakan arahan Gubernur menjadi sektor yang menarik untuk menjadi potensi investasi.

Tim Gubernur menyampaikan pada sektor Industri Agromaritim, pertanian dan kelautan perikanan menjadi komoditi yang dapat lebih di optimalkan, karena NTB kaya akan sumber daya alam. Disamping kaya akan SDA, pemerintah juga perlu untuk menyikapi tantangan, seperti persoalan pada catatan administrasi perikanan yang membutuhkan investasi pada hilirisasi pengolahan / pengepakan perikanan.

Dalam hitungannya perbaikan administrasi dapat menambah value pada sektor ini menjadi Rp. 15 Triliun.

Conectivity (transportasi) juga menjadi peluang investasi untuk mendukng pariwisata, dimana jalur Mandalika ke Senggigi dan sebaliknya. Sementara sektor Pariwisata jelas menjadi unggulan NTB dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun RTRW kesesuaian dengan pola ruang perlu disesuaikan setelah ada hasil maping potensi investasi.

Sekretaris DPMPTSP Provinsi NTB, Wahyu Hidayat, S.STP, MAP dalam kesempatannya senyampaikan “untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan perlu di buat lapangan kerja seluas-luasnya”.
Menurutnya “Investasi yang padat karya lebih berdampak pada ekonomi masyarakat daripada investasi padat modal”.

Contohnya seperti sektor ESDM, pada saat pelaksanaan konstruksi investor/ pelaku usaha banyak menyerap modal dan tenaga kerja. Namun saat perusahaan telah selesai konstruksi dan operasional, tidak menjadi jaminan pekerja akan tetap bekerja. Beda halnya dengan Padat karya, maka akan secara kontinuitas tenaga pekerja akan tetap dipakai.

“Jika mau mempercepat pertumbuhan ekonomi carilah investasi yang pada karya, bukan padat modal. Sehingga dapat membuka lapangan kerja. Fokus pada investor PMDN dari PMA agar pemerintah daerah daapt lebih mengintervensi,” ucap Aby Wahyu. Namun PMA yang penuh dengan padat modal juga diperlukan.

Penyusunan maping Potensi investasi oleh DPMPTSP akan dibuat berdasarkan sektor yang mendominasi dalam investasi dalam beberapa tahun ini.

==========================================

Untuk informasi lain terkait DPMPTSP Provinsi NTB dapat mengunjungi :

โœ“ Instagram : @dpmptsp.ntb
โœ“ Twitter : @dpmptsp_ntb
โœ“ Facebook : DPMPTSP Prov NTB
โœ“ Youtube : dpmptsp NTB
โœ“ Website : investasi-perizinan.ntbprov.go.id

@gubernurntb | @wakilgubernurntb | @iqbal_lalu_muhamad | @daedinda |
@lalugitaariadi | @biroadpimntb | @ntbprov | @komisiinformasintb | @bappendantb | @abywahyuhidayat

#NTBmakmurmendunia #transparan #investasi #ntbramahinvestasi #ntb #provntb #komisiinformasi #infontb #dpmptsp #dpmptspntb #abywahyu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate ยป