PEMPROV NTB OPTIMIS TARGET INVESTASI RP 16 TRILIUN TERCAPAI
Mataram (Suara NTB)
NTB tetap meyakini dapat mencapai target Rp16 triliun investasi tahun ini. Meski telah terjadi gempa di semester II tahun 2018 lalu. Keyakinan ini kuat bagi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si.
Sementara ini terdapat beberapa investor yang masih wait and see merealisasikan investasinya. Diantaranya karena faktor politik (Pilpres dan Pileg) yang belum final pemenangnya. Selain itu, investor masih melihat pemulihan pascagempa Lombok. “Dan itu wajar-wajar saja,” kata Gita di ruang kerjanya, Jumat (3/5) kemarin.
Tahun 2018 lalu, NTB ditargetkan menjaring investasi Rp14 triliun. Realisasinya melampaui target, yakni Rp15 triliun. Melihat historisnya, capaian investasi tahun ini juga sangat optimis dapat tercapai. Investasi yang paling diharapkan adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika yang terus dibangun.
Sejalan dengan rencana pembanguan sirkuit MotoGP. Lintasan balap MotoGP sedang persiapan teknis untuk pelaksanaan proyeknya. Sirkuit MotoGP ini, kata Gita menjadi magnet bagi investor untuk berlomba-lomba masuk dan berinvestasi di NTB. Di rapat-rapat calon investor, sudah banyak yang akan action,”jelasnya. Sebagai catatan, untuk triwulan I tahum 2018 ini, total nilai investasi yang telah masuk ke NTB mencapai Rp532,2 miliar Pedanaman Modal Asing (PMA) dan Rp406,9 miliar Pedanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Investasinya di sektor pariwisata dan pertambangan.
Untuk meningkatkan minat investasi pemodal di NTB, kata kepala dinas, penting bagi semua menjaga kondusivitas investasi. Media juga memiliki peran penting untuk meningkatkan kepercayaan investor mengucurkan modalnya di NTB. Melalui pemberitaan-pemberitaan yang positif akan membuat investor lebih berfikir positif. Sikap kepala daerah, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah juga sangat jelas terhadap investor. Pembangunan daerah ini ke arah industrialisasi. Program pemerintah daerah ini tentunya menjadi hal yang sangat menarik bagi investor.
Selain itu, optimis me investasi ini didukung juga masuknya penerbangan langsung Air Asia ke berbagai tujuan dari dan ke NTB. Baik rute domestik, maupun intermasional. Dinas Pen-anaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, akan jemput bola bagi investor melalaui kegiatan road show dan temu bisnis. Bagi negara-negara yang sangat sensitif terhadap gempa. Misalnya di Eropa, Gita mengatakan, tujuan promosinya di balik ke negara negara yang tidak asing dengan gempa. Misalnya Jepang jadi tujuan promosi investasi
“Negara-negara Eropa biasanya tingkat kekhawatirannya tinggi. Tapai kalau Jepang, yang sudah terbiasa dengan gempa, mereka ndak masalah. Bahkan mereka sudah tahu teknologinya untuk infrastruktur. Kita ngarah ke negara-negara kebal ini,demikian Gita. (bul)