promosi

Kebanggaan Baru Bumi Gora

Semenjak resmi dibuka untuk umum pada libur lebaran pekan lalu, Kuta Beach Park the Mandalika telah menjelma menjadi ikon baru pariwisata Bumi Gora. Total, selama libur lebaran itu, Pantai Kuta telah dikunjungi sedikitnya 48.263 wisatawan.

“Dalam sehari, rata-rata sebanyak lima ribu wisatawan yang datang setiap hari,” kata General Affair KEK Mandalika I Gusti Lanang Bratasuta, kemarin (25/6).

Pada hari pertama dibuka untuk umum, karena mungkin masih suasana lebaran, kata Bratasuta, wisatawan yang datang berlibur ke Kuta Beach Park the Mandalika masih belum banyak. Saat itu sebut Lanang, hanya tercatat 2.963 wisatawan.

Namun, memasuki hari kedua libur Idul Fitri hingga hari kesembilan akhir pekan kemarin, ribuan wisatawan datang tiap hari. Bahkan, saat puncak padatnya kunjungan yakni pada hari libur kesembilan, pengunjung mencapai 7.026 wisatawan.

Itu terjadi lanjutnya, karena pengunjung sangat menikmati sekali berkunjung ke Kuta Beach Park the Mandalika, atau Pantai Kuta Mandalika. Apalagi, ITDC juga memberlakukan Car Free Day (CFD) atau program bebas berkendaraan di kawasan Pantai Kuta Mandalika, mulai tanggal 15 hingga 24 Juni 2018. Hari bebas kendaraan itu berlangsung semenjak pukul 08.00 sampai pukul 18.00 Wita setiap harinya.

“Pengunjung kian merasa aman dan nyaman menikmati masa liburannya,” ujar Bratasuta.

Sebagai penunjang CFD, dan mengatasi kemacetan arus kendaraan, ITDC, yang merupakan BUMN pengelola KEK Mandalika, termasuk di dalamnya Kuta Beach Park the Mandalika, juga telah menyiapkan tiga pintu masuk ke lokasi.

Di antaranya pintu sebelah timur Masjid Nurul Bilad, pintu barat West Gate the Mandalika dekat bundaran menuju Hotel Novotel, dan pintu sebelah utara Kuta Beach Park the Mandalika. Masing-masing pintu masuk juga dilengkapi dengan areal parkir yang memadai.

Saat ini, di area Kuta Beach Park the Mandalika telah siap berbagai fasilitas penunjang untuk kenyamanan pengunjung. Seperti dua bangunan di sisi timur dan barat pantai, yang dilengkapi dengan shower untuk berbilas. Ada pula loker untuk menyimpan barang sementara, toilet dan juga wastafel. Untuk mengakses setiap fasilitas tersebut, wisatawan dikenakan biaya Rp 5000.

Selain itu, pengelola juga menyediakan toilet portable di sekitar pantai yang dapat digunakan pengunjung secara gratis. ITDC juga membangun Balai Penyelamatan dan Pengamanan Wisata yang disebut Balawisata. Fasilitas tersebut dilengkapi dengan ruang untuk pemantauan area pantai (baywatch), dengan fungsi sebagai Pos Penyelamatan, Pos Kesehatan, Pusat Informasi Wisata, dan Pengamanan Kuta Beach Park.

Untuk pengamanan ini, ITDC bekerja sama dengan Direktorat Polisi Air NTB dan Badan Penanganan Bencana Daerah Loteng, yang menempatkan Tim Sea Reader sebagai petugas penyelamat di Balawista sepanjang penerapan CFD.

Yang menarik, di dalam area Kuta Beach Park the Mandalika juga tersedia arena bermain anak-anak, untuk mendukung destinasi wisata pantai ramah anak. Arena bermain anak-anak ini dapat digunakan secara gratis. Namun, tentu saja tetap harus mendapatkan pengawasan orang tua, agar anak-anak yang bermain tetap merasa aman dan nyaman.

Hanya saja, diakuinya, masih ada persoalan yang menjadi tantangan. Yakni, tingkat kesadaran masyarakat. Khususnya pengunjung lokal. Antara lain masih ada yang membuang sampah sembarangan. Meskipun pihak pengelola telah menyiapkan tempat-tempat sampah di berbagai titik.

“Karena itu, kami telah manambah jumlah pekerja di Kuta Beach Park the Mandalika, untuk selalu menjaga kebersihan pantai,” ucap Bratasuta.

Dijelaskannya, saat ini, seluruh fasilitas memang belum lengkap. Sedang dalam proses pembangunan adalah lapak-lapak untuk pedagang kerajinan dan makanan. Sementara fasilitas untuk para pedagang ini masih menggunakan tenda. Fasilitas permanen untuk para pedagang kerjainan dan makanan ini dijanjikan bisa siap segera. (kus/r8)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »