promosi

BANGUN SIRKUIT MOTOGP, ITDC SIAPKAN Rp. 500 Miliar

Praya (Suara NTB)-Indonesia Tourism Development

Corporation (ITDC) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500miliar, untuk membiayai pembangunan sirkuit MotoGP di kawasan The Mandalika. Anggaran tersebut nantinya akan disalurkan secara bertahap sesuai dengarn tahapan pembangunan sirkuit. Demikian diungkapkan Direktur Operasi dan Kontruksi ITDC, I Gusti Ngurah Wirawan, Jumat (26/4) kemarin. Anggararn pembangunan sirkuit MotoGP sudah disiapkan. Totalnya mencapai sekitar Rp 500 miliar,” sebutnya. Anggaran tersebut bersumber dari dana pinja-man ITDC dari Asian Infra-structure Investment Bank (AIIB). Yang memang diperuntukan membiayai pemba-ngunan infrastruktur dasar kawasan The Mandalika. la mengatakan, ITDC total mengajukan pinjaman sekitar Rp 3,6 triliun dari AIlB. Untuk membiayai pembangunan seluruh fasilitas pendukung kawasan. Termasuk sirkuit MotoGP tersebut. Karena memang sirkuit MotoGP yang dibangun itu nantinya mengusung konsep balapan jalan raya. Jadi jalur balapan tersebut bisa dua fungsi. Saat tidak ada event balapan, sirkuit akan dibuka dan jalur balapan bisa diakses oleh masyarakat.

Tapi kalau sedang ada event balapan, jalur akan ditutup selama event berlangsung. Dalam proses pembangunan sirkuit MotoGP terse-but, untuk lintasan balasan ITDC akan membangun sampai lapisan atas saja. Sedangkan untuk lapisan akhir lintasan, itu akan menjadi tamggung jawab pihak Vinci. Karena untuk lapisan atas khusus untuk lintasan balapan, jenis aspal yang digunakan berbeda. Untuk proses pembangunan sirkuit sendiri saat ini tengah dalam proses penyelesaian akhir desain sirkuit. Bersamaan dengan itu, pihak ITDC juga tengah mengupay akan pembebasan lahan yang akan terkena pembangunan

sirkuit MotoGP. “Untuk pembebasan lahan sejuah ini masih berjalan. Dari 5 hektar lahan yang harus dibebaskan, sudah sekitar 40 are yang proses pembayaran. Sisanya masih proses negosiasi harga lahan,” imbuhnya. Wirawan mengatakan, untuk harga lahan sesuai hasil appraisal itu antara Rp 70 sampai 80 juta per are. Harga tersebut sudah di atas rata-rata harga pasaran. Jadi pemilik lahan tidak bakalan rugi. Sehingga pihaknyaberharap pengertian masyarakat pemilik lahan, bahwa harga lahan sudah dipatok dan tidak bisa lebih dari hasil penilaian appraisal

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »