promosi

Gubernur Bentuk Tim Khusus Persiapan MotoGP Mandalika

Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc membentuk tim khusus persiapan MotoGP Mandalika 2021. Gubernur menunjuk Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D untuk memimpin tim adhoc lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut.

Gubernur menjelaskan alasan perlunya dibentuk tim khusus tersebut. Supaya jangan sampai masyarakat lokal menjadi penonton. ‘’Ini event besar. Untuk menyukseskan ini semua, supaya nanti masyarakat tidak jadi penonton,’’ kata gubernur dalam rapat pimpinan (Rapim) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin, 4 Maret 2019 sore kemarin.

Dikatakan, euforia ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai lokasi diselenggarakannya MotoGP 2021 sangat besar. Untuk itu, jangan sampai Pemda tidak mempersiapkan diri. Sehingga perlu dibentuk tim khusus yang mengawal dan mempersiapkan masyarakat lokal.

‘’Tim khusus yang tugasnya betul-betul fokus mengawal. Karena ndak lama lagi, sekarang sudah Maret. Tahun depan sudah 2020. Oleh karena itu perlu ada tim khusus yang mengawal,’’ jelasnya.

 

Sehingga dari sisi fisik dan non fisik betul-betul  siap ketika MotoGP dilaksanakan di KEK Mandalika. Gubernur mengatakan setelah tim khusus ini dibentuk maka  mulai memikirkan langkah-langkah yang dilakukan.

‘’Dinas Tenaga Kerja atau siapapun mencoba anak-anak kita yang ada di sana. Supaya nanti ketika ada event itu mereka tak jadi penonton, jadi ada training.  Ada sekolah pariwisata, tapi itu 3 tahun. Jangan sampai ketika MotoGP terselenggara, kita tidak siap. SDM kita tak usah diundang dari Jakarta, anak-anak NTB sudah bisa semua,’’ tandasnya.

Baca juga:  ITDC Siapkan 1.200 Kamar Hotel untuk MotoGP

Untuk itu, hal inilah yang perlu dipikirkan oleh tim khusus tersebut. Tim tersebut  betul-betul  menggodok suatu program yang terintegrasi. Sehingga bukan hanya masalah fisik, infrastruktur yang disiapkan. Tapi juga non fisik juga perlu disiapkan.

‘’Ini kerja besar, lintas OPD. Yang ngerti PU, pariwisata, perencanaan. Tim adhoc yang punya otoritas yang besar. Sehingga ketika MotoGP dilaksanakan, kita menjadi tuan rumah yang baik,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si menjelaskan pihak ITDC bersama jajaran komisaris telah menggelar pertemuan terkait dengan pelaksanaan MotoGP 2021 di KEK Mandalika. Dikatakan, tugas ITDC adalah membangun infrastruktur jalan di dalam kawasan. Sirkuit MotoGP dipastikan akan tuntas pembangunannya sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

‘’Jangan dibayangkan dengan adanya MotoGP ini pembangunan tribun dan lain sebagainya dalam kondisi permanen. Tribun dan lain sebagainya knockdown,’’ jelasnya.

Dari penyelenggaraan MotoGP di dunia, kontrak  pembangunan tribun dan lainnya dilakukan enam bulan sebelum event dilaksanakan. Pembangunan tribun-tribun untuk kebutuhan MotoGP tersebut merupakan  tugas PT.ITDC.

Baca juga:  Dukung MotoGP 2021, Pelabuhan Peti Kemas Beroperasi November 2019

‘’Percepatan proses pembangunan dipastikan dalam kontrol yang ketat dari PT.ITDC. Secara teknis, Dorna sudah melakukan supervisi mengenai kesiapan Bandara Internasional Lombok, bila 2021 sebagai tuan rumah,’’ jelas Komisaris ITDC ini.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipersiapkan menyambut MotoGP 2021 di KEK Mandalika.

Sebelumnya, Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan sirkuit yang dibangun di KEK Mandalika  bukan sirkuit tertutup. Tetapi street circuit. Panjangnya 4,32 Km. Untuk pembangunan sirkuit ini akan dilakukan bekerjasama dengan investor asal Prancis, Vinci Construction Grands Project.

Pembangunan sirkuit Mandalika akan dimulai September mendatang. Dan ditargetkan tuntas pada akhir 2020. Sirkuit yang dibangun mirip seperti Singapura dan Monako. Sirkuit MotoGP yang ada di KEK Mandalika itu diperkirakan akan mampu menampung 115.000 penonton.

Abdulbar menyebutkan investasi yang sudah masuk di KEK Mandalika sekitar Rp17 triliun. Investasi terbesar dari Vinci mencapai Rp13,5 triliun yang akan dilakukan secara bertahap selama 15 tahun. Kemudian investasi pembangunan tujuh hotel dan lapangan golf sekitar Rp3 triliun lebih. (nas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »