Tak Perlu Material dari Luar
Tak Perlu Material dari Luar PEMPROV melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan NTB tak perlu mendatangkan material galian C dari luar daerah untuk kebutuhan pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika. Ketersediaan material galian C sesuai spesifikasian dibtuhkan membangun jalan “Insya Allah mencukupi bahan galian C di NTB. Tinggal dicocokkan dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Karena ndak sama seperti bangun jalan raya biasa. Dia (jalan untuk sirkuit MotoGP) punya spesifikasi khusus mengenai materialnya.Tapi saya yakin material yang ada di NT B cocok, bisa masuk spek,” kata Kepala Dinas ESDM NTB, Ir. H.Muhammad Husni, Ml Si dikonfirmasi di Mataram, akhir pekan kemarin. Material galian C seperti batu-batuan yang akan digunakan untuk pengerasan tanah menurut Husni banyak tersedia di NTB. la mencontohkan, bahan-bahan galian C yang memenuhi spesifikasi untuk pembangunan sirkuit MotoGP banyak di Lotim. Lantas, apakah akan banyak keluar izin galian C jelang pembangunan infrastruktur pendukung pelaksanaan MotoGP? Husni mengatakan bukan berarti izin galian C akan semakin banyak.
Pasalnya,sudah banyak izin galian C yang dikeluarkan Dinas ESDM. Tinggal sekarang yang punya proyek mencocokkan dengan spesifikasi yang dibutuhkan,” katanya. NTB telah ditetapkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP tahun 2021. Berbagai persiapan dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk menyukseskan event internasional tersebut. Salah satunya membangun infrastruktur pendukung seperti akses jalan by pass dari Lombok Interna tional Airport (LIA) menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sepanjang 17 kilometer. Selain itu, perpanjangan landasan pacu (runway) dan perluasan LIA. Di itu, di KEK Mandalika juga akan dibangun Sirkuit Mandalika, September mendatang. Pembangunan infrastruktur MotoGP diperkirakan akan menyerap sekitar seratusan ribu tenaga konstruksi.
Hal ini menjadi tantangan Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/ kota untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang konstruksi. Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, H. Hasim Musleh Ibrahim, ST, MT mengatakan tenaga kerja lokal perlu bersaing dan terlibat dalam pembangunan proyek bernilai triliunan tersebut. Pihaknya bersama Indonesia Tourism Development Corporation (IT DC) telah melatih sekitar 200 warga sekitar KEK Mandalika. Masyarakat setempat dilatih menjadi tenaga terampil bersama Pemkab Lombok Tengah (Loteng). Hasim menjelaskan, dalam proyek senilai RPI miliar, menyerap 10 tenaga terdidik dan 2 tenaga ahli. Sehingga dalam proyek senilai RPI miliar, menyerap 12 tenaga konstruksi. ‘Belum lagi tenaga kerja tidak terampil, seperti peladen. Sehingga total pekerja yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek konstruksi senilai RPI miliar sekitar 3() orang, terdiri dari tenaga terampil dan tidak terampil. (nas)
Sumber: Suara NTB