NTB Diburu Investor
PEMPROV NTB kembali membuka pintu bagi investor asing yang tertarik menanamkan investasi. Kali ini, Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) dijadwalkan berkunjung ke Lombok untuk menjajaki potensi dan peluang investasi di provinsi yang sedang gencar-gencarnya jadi (Suara NTB/d0k)
melakukan pembangunan. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Drs.H.La1u Gita Ariadi, M.Si menyebutkan, sebanyak 25 orang perwakilan DPIM akan datang menemui jajaran pemerintahan Pemprov NTB pada 8-12 September mendatang. Kunjungan investor tersebut katanya, merupakan buah hasil dari promosi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc yang beberapa waktu lalu sempat ke Malaysia. “Pada minggu yang lalu Pak Gubernur ke Malaysia, menceritakan berbagai potensi dan peluang investasi di daerah kita,” ujar Gita, Jumat (6/9) di Mataram. Katanya, pihak DPIM tertarik berinvestasi untuk 23 bidang yang dibawahi oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB. Untuk itu, pihaknya telah melaksanakan konsolidasi dengan 23 OPD terkait untuk mematangkan penawaran. Diantaranya minat untuk kegiatan farmasi, pertanian, perikanan, dan Iain sebagainya. “Kami hadirkan semua OPD yang kira-kira menjadi mitra strategis untuk kerjasama ke ujar Gita. Pemprov NTB sendiri memang tengah mengatur sistem eperizinan untuk memberikan kemudahan investasi bagi investor.
Hal itu menyangkut ikthiar pemerintah untuk mendorong produk olahan serta industrialisasi di NTB. Diterangkan Gita, pemerintah saat ini memang membuka kesempatan bagi investor mana saja yang memiliki ketertarikan. Walaupun dipermudah perizinan, investor tersebut tetap harus bersaing untuk meraih kesempatan di NTB. NTB memang sedang diburu investor. Sebelumnya, Pemprov NTB telah menerima penawaran dari investor negara lain seperti Australia, China, Polandia, dan lain-Iain. Gita menegaskan bahwa semakin banyak maka semakin besar peluang NTB untuk mempercepat industrialisasi. “Tidak apa-apa banyak investor. Begitu datang kan mereka belum tentu langsung berinvestasi. Harus menjajaki, mengevaluasi, menganalisa dulu,” ujarnya. Terkait investor dari DPIM„ Gita menyebut pihaknya optimis. Mengingat DPIM menunjukkan komitmen sebagai bangsa serumpun dan kenyataan bahwa banyak pekerja di Malaysia berasal dari Indonesia, khususnya NTB. Sehingga kualitas pekerja tidak-perlu dlragukan lagi. “Dia (DPIM, Red) tahu bahwa pekerja-pekerja di Malaysia banyak dari kita. Sehingga harapannya, mereka bisa bekerja di sini,” pungkasnya. (bay)
Sumber: Suara NTB, 7 September 2019